Waktu telah menunjukan pukul
empat sore saat Anton sedang pulang dari tempat ia bekerja. Didalam
perjalanannya pulang seperti biasa, ia naik angkutan umum sampai menuju
rumahnya. Anton membuka secarik kertas yang diberikan oleh sahabatnya tomi saat
ia selesai melakukan kerja. Di dalam isi surat tersebut anton membaca tulisan
tangan yang sangat ia kenal. Yah, itulah surat dari ayahnya. Tak lama kemudian keluarlah air mata
seorang anak pedagang sayur tersebut, dalam isi suratnya yang mengatakn bahwa
ayahnya telah membuatkan surat terahkir kepada anak semata wayangnya tersebut.
Ayah Anton telah tiada. Isi surat tersebut mengatakan bahwa ia harus kembali ke
desanya untuk menggantikan posisi ayahnya sekarang.
Sesampainya ia di
kos-kosan dimana ia tinggal, ia bergegas mengemasi barang-barangnya secepat
mungkin. Ia lalu pulang ke desanya dengan hati yang amat terangat sedih.
Didalam hatinya ia sangat menyesal belum pernah membahagiakan kedua orang
tuanya terlebih ayahnya. Sekarang tinggal Ibunya saja yang masih hidup. Di
perjalananm tatkala air matanya menetes membasahi pipinya. Ia teringat akan
kata-kata ayahnya “Orang yang memiliki kepribdian kuat akan menjadi orang yang
sangat di hormati”. Yah kata-kata itulah yang menjadi motivasi dan semangat
anton dalam menjalani kehidupannya yang amat keras.
Wkatu telah
menunjukan pukul 3 pagi. Ia harus naik ojek untuk sampai kekampung halamannya.
Dengan cukup memakan waktu yang lama kira-kira 1 jam ia pun tiba dirumah. Anton
bukanlah anak dari orang kaya, ia pun tak lulus sekolah. Ia hanya mempunyai ketrampilan dalam bermain
musik khususnya gitar. Bakat inilah yang menjadi mata pencaharian anton sebagai
musisi jalanan atau lebih dekatnya lagi sebagai pengamen. Penghasilannya pun
hanya cukup untuk makan dan bayar kontrakan. Setibanya
dirumah, keadaan haru dan duka menyelimuti rumah tersebut. Kepedihan yang amat
dalam dan rasa kehilangan akan orang yang amat dicintainya pecah saat anton
bertemu dan memeluk ibunya. Foto-foto kenangan saat kecil masih tepajang rapi
di tembok yang kusut. Sudah lama sekali anton tak pulang kerumah asalnya, namun
kamarnya selalu rapid an terawat. Ibunya sudah tampak rindu dengan kehadiran
anton.
Detik berganti menit, menit berganti
jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Tak terasa
anton sudah 5 tahun tinggal di rumah kecilnya bersama ibu tercintanya. Ibu yang
dulu kuat bekerja sekarang sudah tak mampu lagi untuk membantu anton mencari
uang. Yah ibunya sudah sangat tua. Melihat keadaan itu anton sangat amat sedih.
Tetapi semangatnya tak kunjung pudar. Pada hari minggu pagi ia pergi ke majikan
sayur dimana ia bekerja. Ia lalu memohon agar diberi pekerjaan yang lebih agar
dapat mengahsilkan uang yang banyak, namun majikan tersebut sangat serakah dan
pelit. Majikan tersebut tidaj memberikan anton pekerjaan yang sesuai dengan
upah dan kerja kerasnya selama ini.
Anton
pun sangat kecewa dengan majikannya. Ia pun berniat jahat dan berencana mencuri
beberapa sayur yang kemudian ia jual kekota. Pada malam yang tepat, ia udah
membuat suatu rencana untuk mangambil semua hasil perkebunan majikannya. Ia pun
mambawa perlengkapan yang lengkap dan membawa 3 karung yang besar. Usahanya pun
berhasil. Tetapi salah seorang warga yang bertugas menjaga perkebunan itu
melihat anton sedang mencuri hasil perkebunan. Ia pun segera memnaggil warga untuk
beramai-ramai menghakimi anton. Dibawah
pohon yang rindang pada pukul 3 petang, para warga menghakimi, mengahajar anton
hingga babak belur. Pada saat itu kondisi ibu anton sedang sakit sakit keras.
Di dalam pikiran anton ahnya terpampang raut wajah ibunya yang sedang sakit
membutuhkan obat. Anton pun dibawa kekantor polisi. Ia dipenjara selama 3
bulan. Namun kabar emngaketkan pun tiba pada saat anton membersihkan taman
penjara. Ibu nya telah tiada. Betapa hancur hati anton untuk kedua kalinya yang
telah ditinggal kedua orang tuanya.
Setelah 3 bulan, pada pukul 10
pagi anton pun bebas dari penjaranya. Rasa benci, dendam, murka yang telah ia
peroleh dari dalam penjara membuat ia terlahit seperti manusia yang penuh
dengan rasa kebencian. Ia pun kembali kerumah asalnya. Ia pun menjual rumah
tersebut dan uangnya ia pergunakan untuk membeli narkoba dan barang haram
lainnya. Dari hasil nya ia pun menjual dengan harga yang sedikit lebih kepada
para pelanggannya. Kurang dari 2 tahun anton pun menjadi seorang yang kaya. Ia
terkenal kejam dalam menganiaya orang
yang dianggapnya tidak sejalan denga pikirannya. Anton menjadi gangster yang disegani dan ditakuti
orang-orang bahkan sesame anggota gangsternya. Ia pun mulai kehidupan yang
brutal penuh dengan kekejaman, dunia malam yang bebas, bergonta-ganti pasangan
tidur. Pada pukul 5 sore saat ia sedang mngendarai mobil BMW nya menuju sebuah
restoan, ia melihat seorang gadis cantik berparas menarik yang sedang jalan
kaki dengan hujan yang terus mengguyur tubuhnya. Anton pun dengan senang hati
menawarkan tumpangan kepada gadis tersebut. Gadis itu pun mau. Didalam mobilnya
anton sangat mengagumi gadis ini dan sangat tertarik untuk mendekatinya. Tara
namanya. Gadis yang masih kuliah jurusan sastra inggris. Lalu anton mengajak
Tara untuk makan bersamanya. Semakin
hari semakin anton tertarik pada Tara. Namun anton memnyembunyikan pekerjaan
dan kepribadiannya sekarang. Karena ia tahu bahwa Tara adalah gadis baik-baik
dan ia tidak mnau nerhubungan dengan orang jahat seperti anton. Anton sangat
nyama apabila ia sedang berada dengan tara. Ia merasa bahwa tara adalah seorang
yang dapat mngerti keadaan hatinya. Tara selama ini yang mengajarkan anton
kembali dalam mengahadapi betapa sulitnya kehidupan ini, ia diajarkan betapa
orang lain sangat bekerja keras membanting tulang dengan pekerjaan yang halal meskipun
dengan hancurnya hati yang ia alami. Suatu
hari Tara sedang pergi untuk membeli makanan di deka rumahnya. Tak sengaja ia
melihat anton sedang bertransaksi narkoba di gang yang sempit dan terlihat
sangat gelap namun ia tahu bahwa itu jelas-jelas anton yang selam ini dekat
dengan dia. Ia pun menghampiri anton dan mempergoki anton sedang bertransaski
narkoba. Tara pun menangis dan berlari dengan cepat meninggalkan anton. Anton
pun tidak dapat berbuat apa-apa, yang ia tahu selama ini pekerjaan inilah yang
membuat dirinya menjadi kaya dan sangat disegani bantak orang. Namun
entah mengapa hati anton sangat merasa berdosa. Tidak seperti wwanita yang ia
dekati sebelumnya. Tara sangat berbeda dengan yang lain. Hati anton sangat
sakit. Anton menelpon dam sms tara namu tiak ada jawaban. Blackberry tara pun
tidak aktif. Ia pun menghampiri Tara di rumahnya, namun rumahnya sangat sepi
dan tak ada orang satu pun. Lalu anton bertanya kepada tetangga yang tinggal di
situ. Ternyata tara sudah pindah keluar negri yaitu pindah ke melborne
Australia. Anton pun pulang dengan perasaan
sedih dan menyesal. ia teringat akan perkataan Tara yang sangat menggerakan
hatinya untuk berhenti berjualan narkoba dan meninggalkan kehidupan gangster
nya. “Aku sangat menghargai lelaki yang bekerja sebagai tukang penjual Koran ketimbang lelaki yang
berjualan barang haram dan suka kekerasan” sejak saat itu ia sangat merenungkan
perkataan Tara. Namun
tidak semudah itu ia dapat keluar dari kehidupan gangster dan narkobanya. Anton
pun ditentang oleh teman-temannya bahkan ia diancam dibunuh jika keluar dari
organisasi ini. Anton pun bertekad untuk tetap keluar dan pada suatu saat ia
pun secara sembunyi-sembunyi pergi meninggalkan kota itu dan pindah kekota
lain. Ia pun memulai kehidupan baru tahun
demi tahun ia jalani sebagai musisi namun bukan musisi jalanan lagi melainkan
musisi yang terkenal. Pada hari jumat pukul 8 pagi ia mendapatkan kontrak
bermain gitar akustik bersama timya di Melbourne Australia. Anton pun sangat
senang dan ia berharap dapat bertemu Tara kembali. Sesampainya di Australia
anton pun mulai pertunjukannya, ditengah keramaian penonton tersebeut ada wajah
yang sangat ia kenal 4 tahun yang lalu. Tara. Ia pun memperhatikan Tara sambil
ia memainkan gitarnya, entah kebetulan belaka atau sudah takdir yang
mempertemukan mereka berdua. Ahkir acara anton pun langsung
mencari-cari tara. Dan ahkirnya ia menemukannya di tempat parker pertunjukan.
Ia pun mulai menceritakan semuanya. An ton
pun sangat kaget ketika tara langusng memeluknya dngan erat dan
mngucapkan kata maaf. Anton pun menangis . lalu ia mengajak tara untuk kembali
ke Indonesia dan memulai kehidupan yang baru. Tara pun mau. Sesampainya
di bandara Indonesia, banyak sekali grombolan gangster yang menunggu kedatangan
anton. Anton pun sudah mengetahui keadaan ini dan mulai mengambil jal lain. Ioa
pun berhasil melewati geronbolan tersebut. Namun setibanya dirumah ia sudah
ditunggu oleh seorang kepala gangster. DOOORRRR!!! Suara letusan senjata api yang
tepat mengenai jantung anton. Ia pun terjatuh tergeletak dengan Tara yang
berlari menuju anton. Tara menangsi sangat keras dan memnita pertolongan, namun
tak ada astu orang pun yang ada. Di
ahkir hayatnya anton mengatakan pada tara “ Hidupku bagaikan detik ditengah
menit” lalu anton pun meninggal kehabisan darah. Tara sangat sedih dan ia terus
menangisi anton. Ahkirnya anton dapat merubah kehidupannya yang suram bahkan
samapi wafat. Selamat jalan anton, selamat jalan waktu.
TAMAT
Louis Advent Johan
XIA2/16
BAHASA INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar